Label

Jumat, 29 November 2013

Kiat Jitu Menabung untuk Masa Depan

Alhamdulillah, selalu kita ucapkan sebagai rasa syukur atas limpahan sehat dan kesegaran diri dan keluarga untuk melihat hari esok yang semakin cerah.
Dalam ilmu perencanaan keuangan, ada tiga hal dasar yang perlu diketahui terkait dengan ‘menabung’ dan investasi, yaitu Proteksi, Akumulasi dan Distribusi.

Menabung adalah menyisihkan sebagian uang atau harta kita untuk masa depan.  Dalam konteks menabung, sebenarnya wajar dan benar ketika uang yang kita sisihkan tersebut kita simpan untuk kemudian hari.  Tetapi masalahnya, dikarenakan ada faktor inflasi, karena tidak seimbangnya antara barang dan jasa yang kita gunakan dengan banyaknya uang beredar, maka nilai uang kita setiap tahun mengalami penurunan.
Di sinilah tidak relevannya kita ketika menabung. Sehingga solusinya, uang atau harta yang kita simpan harus melebihi angka inflasi. Dan itu hanya bisa kita antisipasi dengan berinvestasi. Untuk investasi, kita bisa menanamnya di aktiva riil seperti bisnis, emas, properti maupun aktiva finansial seperti di tabungan, deposito, reksadana, saham dst.

Sebagai jalan tengah, agar uang kita tidak tergerus inflasi, maka hal dasar yang harus Anda persiapkan adalah dengan mengonversi uang Anda hari ini dengan pelindung nilai, yakni emas dan perak (bisa emas batangan atau koin dinar emas atau koin dirham perak).

Artinya Anda harus memiliki sejumlah emas batangan atau koin dinar emas buat melindungi nilai uang Anda.
Jika belum mampu bisa membeli perak batangan atau dirham perak (bisa dilihat di www.logammulia.com dan www.wakalanusantara.com atau tanyakan di toko emas terdekat di kota Anda dengan berpedoman pada harga website di atas).

Cara praktisnya, setiap Anda mendapatkan uang sebesar 2 juta rupiah, selalu sisihkan di awal antara 5-10%, jika 2 juta berarti antara Rp 50-200 ribu. Baru setelah itu Anda bagi buat modal kerja dan konsumsi harian/bulanan buat keluarga.

Mungkin awalnya terasa berat, tetapi yakinilah bahwasanya ada mimpi atau tujuan mulia dari Anda menyisihkan uang tersebut, misalnya untuk biaya pendidikan anak Anda, yang merupakan kewajiban orang tua, naik haji dll.

Setelah mencapai nominal tertentu, Anda tinggal menukarkannya dengan emas batangan sebesar 5gr atau menukar dengan 1 koin dinar emas. Begitupun jika mendapatkan bonus di luar gaji, selalu sisihkan di awal antara 5-10%, idealnya 30%. Lakukan terus menerus dengan konsisten tanpa beban.
Selanjutnya setiap ada pengembalian uang logam atau pecahan di bawah  Rp 1.000 dari belanja sayur Anda, selalu masukkan ke ‘celengan’ atau tempat penyimpanan uang logam.  Setelah cukup berat, segera tukarkan ke pom bensin terdekat dalam bentuk uang rupiah pecahan Rp 50-100 ribu lalu kembali belikan emas batangan.  Begitu seterusnya, hingga Anda mencairkannya untuk kebutuhan dan tujuan keuangan Anda.

Di luar itu tentunya, Anda dan keluarga harus mulai mencari penghasilan tambahan yang bersifat rutin, sehingga tidak tergantung pada 1 pendapatan saja (dari suami) seperti jual beli barang, menjual jasa keahlian dll.

sumber: republika online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar