Untuk mengatur keuangan dari bisnis buku, baik secara online ataupun offline ternyata butuh strategi tersendiri. Apa sajakah? Berikut di antaranya:
1. Hitung apa saja biaya-biaya yang dikeluarkan selama berbisnis buku online atau offline
Misalnya biaya iklan, biaya operasional bulanan atau harian, pulsa internet, pulsa HP, transportasi/bensin, sewa website dll.
Dengan kita tahu, apa saja yang menjadi komponen biaya-biaya tersebut, memungkinkan kita untuk benar-benar memaksimalkan supporting tools yang ada. Misalnya jika Anda menggunakan BB ( Black Berry), alangkah baiknya, BB tersebut benar-benar diperuntukkan untuk usaha, sehingga biaya bulanan dari penggunaan BB tersebut, sudah tercover dari keuntungan menjual buku.
2. Pisahkan antara uang pokok produk dan laba
Jika buku yang Anda jual adalah produk orang lain, maka harus dipisahkan antara uang pokok untuk membeli buku tersebut dan uang laba atau keuntungannya. Disiplin seperti ini bisa membuat diri Anda mengetahui, apakah hari ini Anda lagi mengalami kerugian atau keuntungan.
So'jaim adalah usaha bersama yang fokusnya di bidang usaha kuliner, untuk spesifikasi produk siomay jamur tiram (SO’JAIM).
Jumat, 29 November 2013
Kiat Jitu Menabung untuk Masa Depan
Alhamdulillah, selalu kita ucapkan sebagai rasa syukur atas limpahan sehat dan kesegaran diri dan keluarga untuk melihat hari esok yang semakin cerah.
Dalam ilmu perencanaan keuangan, ada tiga hal dasar yang perlu diketahui terkait dengan ‘menabung’ dan investasi, yaitu Proteksi, Akumulasi dan Distribusi.
Menabung adalah menyisihkan sebagian uang atau harta kita untuk masa depan. Dalam konteks menabung, sebenarnya wajar dan benar ketika uang yang kita sisihkan tersebut kita simpan untuk kemudian hari. Tetapi masalahnya, dikarenakan ada faktor inflasi, karena tidak seimbangnya antara barang dan jasa yang kita gunakan dengan banyaknya uang beredar, maka nilai uang kita setiap tahun mengalami penurunan.
Di sinilah tidak relevannya kita ketika menabung. Sehingga solusinya, uang atau harta yang kita simpan harus melebihi angka inflasi. Dan itu hanya bisa kita antisipasi dengan berinvestasi. Untuk investasi, kita bisa menanamnya di aktiva riil seperti bisnis, emas, properti maupun aktiva finansial seperti di tabungan, deposito, reksadana, saham dst.
Sebagai jalan tengah, agar uang kita tidak tergerus inflasi, maka hal dasar yang harus Anda persiapkan adalah dengan mengonversi uang Anda hari ini dengan pelindung nilai, yakni emas dan perak (bisa emas batangan atau koin dinar emas atau koin dirham perak).
Dalam ilmu perencanaan keuangan, ada tiga hal dasar yang perlu diketahui terkait dengan ‘menabung’ dan investasi, yaitu Proteksi, Akumulasi dan Distribusi.
Menabung adalah menyisihkan sebagian uang atau harta kita untuk masa depan. Dalam konteks menabung, sebenarnya wajar dan benar ketika uang yang kita sisihkan tersebut kita simpan untuk kemudian hari. Tetapi masalahnya, dikarenakan ada faktor inflasi, karena tidak seimbangnya antara barang dan jasa yang kita gunakan dengan banyaknya uang beredar, maka nilai uang kita setiap tahun mengalami penurunan.
Di sinilah tidak relevannya kita ketika menabung. Sehingga solusinya, uang atau harta yang kita simpan harus melebihi angka inflasi. Dan itu hanya bisa kita antisipasi dengan berinvestasi. Untuk investasi, kita bisa menanamnya di aktiva riil seperti bisnis, emas, properti maupun aktiva finansial seperti di tabungan, deposito, reksadana, saham dst.
Sebagai jalan tengah, agar uang kita tidak tergerus inflasi, maka hal dasar yang harus Anda persiapkan adalah dengan mengonversi uang Anda hari ini dengan pelindung nilai, yakni emas dan perak (bisa emas batangan atau koin dinar emas atau koin dirham perak).
Rabu, 27 November 2013
4 Tips Agar Tidak Iri pada Orang Lain
Pernahkah Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain? Mungkin ketika kita melihat orang lain sukses namun kita tidak, tiba-tiba terlintas dalam pikiran, “Mengapa saya tidak seperti dia?” dan itu terjadi secara terus menerus dalam hal lainnya. Untuk mengatasi pemikiran-pemikiran tersebut, Anda bisa mengikuti tips yang dilansir dari Huffingtonpost berikut ini.
Kenali Diri Sendiri
Hal pertama yang perlu dilakukan agar tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah kenali diri sendiri. Jika Anda mengenal diri sendiri, ketika Anda melihat keberhasilan orang lain membuat Anda terpacu menjadi lebih baik, bukannya merasa minder atau sedih. Gambarkan diri Anda dalam kata-kata, seperti pintar, kuat, baik, keibuan, visioner, dan sebagainya. Dengan mengenal dan menghargai diri sendiri membuat Anda tidak akan ingin menjadi seperti orang lain.
Setiap Orang Memiliki Kelebihan Masing-masing
Mungkin ada orang tua yang berkata, “Duduk tegak seperti saudaramu” atau “Bersihkan kamarmu seperti kakakmu." Itu membuat anak belajar untuk mengukur apa yang dlakukan dengan apa yang telah dilakukan orang lain. Tapi itu tidak akan berpengaruh ketika setiap manusia memiliki karunia yang unik dan berbeda.
Yang Penting Makna, Bukan Pengakuan
Ketika Anda menghabiskan hidup Anda untuk mengejar pengakuan orang lain, boleh jadi itu akan membuat Anda merasa khawatir tentang siapa yang nantinya melewati Anda. Itu akan membuat Anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jika Anda bekerja untuk mewujudkan impian, posisi Anda dalam suatu kekuasaan (jabatan) bukanlah masalah.
Meniru Orang Berhasil
Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan baik, coba evaluasi apa yang membuatnya berhasil, dan cari cara untuk memasukkan sifat-sifat keberhasilannya dalam kehidupan Anda sendiri.
sumber: republika online
Kenali Diri Sendiri
Hal pertama yang perlu dilakukan agar tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah kenali diri sendiri. Jika Anda mengenal diri sendiri, ketika Anda melihat keberhasilan orang lain membuat Anda terpacu menjadi lebih baik, bukannya merasa minder atau sedih. Gambarkan diri Anda dalam kata-kata, seperti pintar, kuat, baik, keibuan, visioner, dan sebagainya. Dengan mengenal dan menghargai diri sendiri membuat Anda tidak akan ingin menjadi seperti orang lain.
Setiap Orang Memiliki Kelebihan Masing-masing
Mungkin ada orang tua yang berkata, “Duduk tegak seperti saudaramu” atau “Bersihkan kamarmu seperti kakakmu." Itu membuat anak belajar untuk mengukur apa yang dlakukan dengan apa yang telah dilakukan orang lain. Tapi itu tidak akan berpengaruh ketika setiap manusia memiliki karunia yang unik dan berbeda.
Yang Penting Makna, Bukan Pengakuan
Ketika Anda menghabiskan hidup Anda untuk mengejar pengakuan orang lain, boleh jadi itu akan membuat Anda merasa khawatir tentang siapa yang nantinya melewati Anda. Itu akan membuat Anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jika Anda bekerja untuk mewujudkan impian, posisi Anda dalam suatu kekuasaan (jabatan) bukanlah masalah.
Meniru Orang Berhasil
Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan baik, coba evaluasi apa yang membuatnya berhasil, dan cari cara untuk memasukkan sifat-sifat keberhasilannya dalam kehidupan Anda sendiri.
sumber: republika online
Mau Sukses Jadi Wirausahawan, Ya Melek Teknologi 'Dong'
Perkembangan teknologi perlu dimanfaatkan guna memperkuat usaha menjadi entrepreneur atau wirausahawan. Sebab, teknologi menawarkan hal yang sulit dicapai cara konvensional.
CEO Bukalapak.com, Ahmad Zaky mengatakan cara-cara konvensional hanya membuat jangkauan target market menjadi terbatas. "Dengan teknologi, seperi jejaring sosial atau menyewa domain akan membuat target market menjadi lebih luas," kata dia saat berbincang dengan Republika Online di Jakarta, Selasa (23/3).
Sebagai contoh, kata dia, sayang kalau produk hasil kreativitas hanya dilihat calon konsumen sekelebat saja. Memang akan ada konsumen yang membeli. Tapi kalau menaruh produk itu pada medium yang banyak dilihat orang tentu lebih baik.
Lantas bagaimana cara memulainya, kata dia, coba untuk fokus pada ide yang dikembangkan. Fokus yang dimaksud berupa konsistensi dalam melihat peluang. Jangan hanya melihat bisnis dalam jangka pendek saja tetapi selalu utamakan visi ke depan.
Selanjutnya, pahami kompetensi diri, kalau passion-nya dibidang IT misalnya, maka kembangkan passion tersebut.
Setelah fondasinya kuat, kata dia, baru manfaatkan medium jejaring sosial atau domain internet. Lalu upayakan terbentuknya rasa aman dan nyaman ketika bertransaksi. Sebab dua hal ini yang menjadi kunci keberhasilan menarik konsumen.
sumber: republika.co.id
CEO Bukalapak.com, Ahmad Zaky mengatakan cara-cara konvensional hanya membuat jangkauan target market menjadi terbatas. "Dengan teknologi, seperi jejaring sosial atau menyewa domain akan membuat target market menjadi lebih luas," kata dia saat berbincang dengan Republika Online di Jakarta, Selasa (23/3).
Sebagai contoh, kata dia, sayang kalau produk hasil kreativitas hanya dilihat calon konsumen sekelebat saja. Memang akan ada konsumen yang membeli. Tapi kalau menaruh produk itu pada medium yang banyak dilihat orang tentu lebih baik.
Lantas bagaimana cara memulainya, kata dia, coba untuk fokus pada ide yang dikembangkan. Fokus yang dimaksud berupa konsistensi dalam melihat peluang. Jangan hanya melihat bisnis dalam jangka pendek saja tetapi selalu utamakan visi ke depan.
Selanjutnya, pahami kompetensi diri, kalau passion-nya dibidang IT misalnya, maka kembangkan passion tersebut.
Setelah fondasinya kuat, kata dia, baru manfaatkan medium jejaring sosial atau domain internet. Lalu upayakan terbentuknya rasa aman dan nyaman ketika bertransaksi. Sebab dua hal ini yang menjadi kunci keberhasilan menarik konsumen.
sumber: republika.co.id
Sahabat, Pakaian, Amal dan Rizki
"Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar" (Sayyidina Umar bin Khattab).
Senin, 25 November 2013
Belajar dari Simposium Muslim Enterpreneur #1
Aku dapatkan beberapa poin dari acara yang aku ikuti kemarin; simposium muslim enterpreneuship di UII, 20 november 2013. Ada 3 pembicara besar; rina novita (CEO upin ipin); sharif al banna (CEO awakening world); maher zein dan keynote speaker pak mahfudz MD
Berikut poin-poin yang ingin aku share ke kalian; barangkali bisa menginspirasi dan menjadi motivasi...
Berikut poin-poin yang ingin aku share ke kalian; barangkali bisa menginspirasi dan menjadi motivasi...
Belajar Bisnis Sukses Melalui Waroeng Group (make matematikanya Alloh)
#Matematikanya Alloh dalam Bisnis itu melampaui logika manusia, dan hasilnya jauh berlipat-lipat#
Dalam minggu ini saya berkesempatan untuk belajar bisnis syar’i di FEB UGM. Dalam kesempatan tersebut pembicara yang dihadirkan adalah dari pihak Waroeng Group Manajemen yang menaungi (Warung Steak & Shake, Bebek Goreng Haji Slamet, Waroeng Penyet, Feskul, Bebakaran) dan dari pihak BMT Beringharjo. Dari pihak Waroeng Group sebenarnya yang diundang untuk menjadi pembicara adalah mas Jodi (Owner Warung Steak & Shake), tapi karena beliau berhalangan maka digantikan oleh mas Tama (Bagian Kreatif Waroeng Group), dan dari pihak BMT Beringharjo yang hadir saat itu adalah pak Rury Febrianto (Bidang Pengembangan Bisnis Syariah BMT Beringharjo).
Dalam diskusi saat itu saya seperti mendapat “vitamin” ilmu agar bisa sukses dunia akhirat :). Pada kesempatan pertama diskusi adalah giliran mas Tama. Dan berikut inti ilmu yang saya tangkap dari apa yang disampaikan mas Tama.
***
Dalam minggu ini saya berkesempatan untuk belajar bisnis syar’i di FEB UGM. Dalam kesempatan tersebut pembicara yang dihadirkan adalah dari pihak Waroeng Group Manajemen yang menaungi (Warung Steak & Shake, Bebek Goreng Haji Slamet, Waroeng Penyet, Feskul, Bebakaran) dan dari pihak BMT Beringharjo. Dari pihak Waroeng Group sebenarnya yang diundang untuk menjadi pembicara adalah mas Jodi (Owner Warung Steak & Shake), tapi karena beliau berhalangan maka digantikan oleh mas Tama (Bagian Kreatif Waroeng Group), dan dari pihak BMT Beringharjo yang hadir saat itu adalah pak Rury Febrianto (Bidang Pengembangan Bisnis Syariah BMT Beringharjo).
Dalam diskusi saat itu saya seperti mendapat “vitamin” ilmu agar bisa sukses dunia akhirat :). Pada kesempatan pertama diskusi adalah giliran mas Tama. Dan berikut inti ilmu yang saya tangkap dari apa yang disampaikan mas Tama.
***
Menjadi Pebisnis Pemula, Why Not?
Membangun Bisnis, Membangun Mental
Memulai sebuah usaha sedikit banyak mirip dengan membesarkan anak. Semua orang mengasumsikan Anda tahu apa yang Anda lakukan. Tetapi si bayi dan perusahaan terlahir tanpa buku instruksi manual.Anda memulainya dengan jatuh bangun dan belajar sambil berjalan. Pada awalnya kemungkinan besar Anda akan gagal. Tujuan Anda adalah membangun mesin uang, tapi mungkin Anda tidak memiliki keseluruhan bagian yang dibutuhkan. Ide Anda mungkin saja separuh salah, tetapi Anda tidak tahu bagian mana yang salah, hal ini normal sekali. (Burhan Fanany)
Memulai sebuah usaha sedikit banyak mirip dengan membesarkan anak. Semua orang mengasumsikan Anda tahu apa yang Anda lakukan. Tetapi si bayi dan perusahaan terlahir tanpa buku instruksi manual.Anda memulainya dengan jatuh bangun dan belajar sambil berjalan. Pada awalnya kemungkinan besar Anda akan gagal. Tujuan Anda adalah membangun mesin uang, tapi mungkin Anda tidak memiliki keseluruhan bagian yang dibutuhkan. Ide Anda mungkin saja separuh salah, tetapi Anda tidak tahu bagian mana yang salah, hal ini normal sekali. (Burhan Fanany)
Sabtu, 23 November 2013
Apasih so'jaim?
So'jaim adalah singkatan dari Siomay Jamur Tiram. Usaha ini adalah usaha bersama yang berfokus pada bidang usaha kuliner.
Langganan:
Postingan (Atom)